Ada banyak sumber energi alam yang dapat dikonversi menjadi energi listrik. Salah satunya adalah air. Namun, untuk dapat menghasilkan energi listrik dari air, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
Syarat yang pertama adalah air harus dalam jumlah banyak, sementara syarat yang kedua adalah harus ada alat yang dapat menghasilkan listrik dari energi air, yaitu sistem pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Alat yang menghasilkan listrik dari tenaga air adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA. Namun, jika dilihat lebih dalam, alat yang menghasilkan listrik dari tenaga air adalah generator. Pasalnya, generator yang akan ikut berputar ketika baling-baling turbin berputar ini memiliki kumparan magnet di dalamnya.
Dengan kumparan magnet itulah arus listrik AC dapat timbul ketika kumparan magnet berputar dan menyebabkan terjadinya perputaran elektron.
Komponen PLTA dan Mekanisme Kerjanya
Secara umum, sistem PLTA terdiri dari lima komponen, yaitu bendungan, generator, turbin, pipa, serta jalur transmisi. Namun, di antara kelima komponen tersebut, bendungan, generator, dan turbin-lah yang memiliki peran sangat penting.
Ini karena bendungan merupakan tempat air yang digunakan untuk menggerakkan turbin. Tanpa adanya air yang cukup di dalam bendungan, turbin tidak akan dapat bekerja dengan baik karena pada dasarnya turbin pada sistem PLTA membutuhkan air dalam jumlah yang cukup dan juga stabil.
Dengan kata lain, tanpa adanya air dalam bendungan, turbin tidak akan dapat berputar. Akibatnya, tidak ada energi yang dapat disalurkan ke generator sehingga PLTA pun tidak dapat bekerja.
Meski begitu, turbin dan generator juga memiliki peran yang tidak kalah penting dengan bendungan. Pasalnya, tanpa adanya turbin dan generator, air di dalam bendungan tidak akan dapat dimanfaatkan energinya untuk membangkitkan listrik.
Walau ketiga komponen PLTA yang telah disebutkan memiliki peran utama yang penting, bukan berarti komponen lain seperti pipa dan jalur transmisi tidak berguna. Pasalnya, energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA tidak akan dapat dimanfaatkan tanpa adanya jalur transmisi.
Sementara itu, pipa digunakan untuk menyalurkan air ke cerobong turbin. Dengan begitu, turbin dapat mengonversi energi jatuh air menjadi energi kinetik untuk menggerakkan baling-baling.
Pergerakan baling-baling turbin dengan generator melalui gigi-gigi putar. Artinya, ketika baling-baling turbin berputar, generator pun akan ikut berputar. Generator ini memiliki kumparan magnet di dalamnya di mana ketika komponen ini berputar, akan terjadi pergerakan elektron yang memicu timbulnya arus listrik AC.
Arus listrik ini nantinya akan disalurkan ke power supply menggunakan kabel untuk kemudian ditahan di sutet. Setelahnya, baru disalurkan kepada rumah-rumah penduduk agar dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan listrik sehari-hari.
Sementara itu, air yang digunakan untuk memutar turbin akan dialirkan misalnya ke sungai agar dapat digunakan oleh penduduk untuk berbagai kepentingan termasuk untuk mandi dan mencuci.
Filterisasi Air
Meski umumnya tidak digunakan untuk dikonsumsi secara langsung, tetap saja air tersebut mungkin telah tercampur dengan berbagai hal. Oleh karena itulah jika Anda ingin menggunakannya untuk kepentingan tertentu, menyaring air dapat dilakukan. Misalnya dengan menggunakan penyaring dari distributor filter air.
Filter air dari distributor filter air ini fungsinya adalah sebagai penyaring untuk memisahkan air dari berbagai zat yang berbahaya, terutama jika Anda ingin menggunakan air misalnya yang berasal dari keran untuk memasak. Dengan menggunakan filter, air akan menjadi lebih aman untuk dikonsumsi.