Tidak ada jaminan jika hasil pekerjaan yang tersimpan dalam situs akan bertahan selamanya. Ada satu masa yang mana Anda bisa saja kehilangan file yang sudah dibuat beberapa tahun. Tentunya bila Anda tidak pernah mengaplikasikan cara backup website wordpress secara rutin.
Penyebab hilangnya file sangat banyak. Di antaranya melakukan kesalahan dalam memasukkan kode dalam sebuah website, terserang hacker dan lain sebagainya.
Sayangnya, tidak semua pemilik website mengantisipasinya. Pemilik hanya rajin mengisi website tanpa melakukan pencadangan. Ketika situs mengalami suatu masalah, file akan hilang dan pekerjaan yang selama ini dikerjakan akan hilang tak berbekas.
Bukankah Layanan Hosting Sudah Melakukannya?
Sebagai penyedia layanan, backup website memang dilakukan dari server. Karena ini merupakan sebuah layanan yang bakal mempengaruhi pada reputasinya. Contohnya adalah hosting Indonesia.
Masalahnya, perusahaan ini cukup banyak. Sebagian masih dalam tahap membangun bisnisnya. Artinya, ada kemungkinan jika pencadangan website ini mungkin tidak dilakukan secara utuh.
Dan perlu diingat bahwa ada sejumlah kemungkinan yang sebenarnya bisa menimpa Anda. Salah satunya ialah tidak sering dilakukan. Ketika website Anda bermasalah, tentunya Anda tidak bisa mengambil file yang hilang.
Selain itu, perusahaan hosting juga tidak akan memberitahukan kasus seperti kegagalan. Entah karena alasan apa sebuah website sulit untuk di backup. Pada akhirnya, perusahaan hanya akan membiarkan dan tidak memberitahukan pada pemiliknya.
Menyadari akan hal ini, sudah semestinya jika Anda selaku pemilik website perlu mengerjakannya sendiri. Jangan biasakan untuk bergantung pada orang lain. Tetapi ambillah tindakan pasti dengan mengerjakannya sendiri sebagai langkah antisipasi.
File Website Yang Perlu Di Backup
Keseluruhan isi dari wordpress perlu Anda cadangkan. File inilah yang nantinya berguna jika terjadi sebuah kesalahan. Setidaknya, ada 3 jenis file yang harus dibackup oleh pemiliknya.
File pertama berupa file content. File ini berisi tentang plugin, theme, hingga gambar yang pernah Anda masukkan ke dalam website.
File kedua ialah konfigurasi. File ini bekerja dalam mendukung konfigurasi sejumlah perintah dalam website. Jika tidak ada file ini, sudah pasti pengaturannya akan berantakan.
Kemudian file ketiga berupa database. File database sendiri berisi tentang postingan, kategori, tag hingga user.
Ini berarti bahwa ketiganya sangat penting untuk dicadangkan. Sewaktu website mengalami permasalahan, Anda bisa mengamankan keseluruhan isi website. Karena Anda tinggal mengembalikannya dengan berbekal ketiga file tersebut.
Cara Backup Website WordPress Via CPanel
Ada beberapa cara backup website wordpress yang bisa Anda lakukan. Salah satunya ialah menggunakan program CPanel yang Anda miliki saat ini. Mengenai proses pengerjaannya, Anda bisa mengikuti langkahnya di bawah ini.
- Cara Backup File Content
File ini ditandai dengan nama wp-content. Untuk mengambilnya, Anda perlu akses masuk ke CPanel. Login terlebih dahulu dan masuk ke menu File Manager.
Jika sudah, pilih menu public_html dan pilih wp-content. Untuk pengambilannya, Anda perlu merubah formatnya ke bentuk ZIP.
Caranya cukup dengan klik kanan folder tersebut, tekan compress. Setelah itu, centang ZIP archive dan tekan compress. Selesai melakukannya, tekan OK.
Langkah selanjutnya ialah dengan klik kanan folder wp-content.zip. Kemudian klik download dan tunggu hingga pengunduhan selesai di komputer.
- Cara Backup File Konfigurasi
File konfigurasi ini ada dua buah. Di antaranya adalah .htaccess dan wp-config.php. Letaknya persis di dalam file yang Anda akses sebelumnya.
Di beberapa kasus, file .htaccess ini disembunyikan. Jika ini terjadi, Anda cukup lakukan pengaturan di File Manager. Klik kanan pada menu setting, serta centang show hidden files dan tekan save.
Setelah file terlihat, silahkan unduh dua file konfigurasi tersebut. Caranya sama, cukup dengan klik kanan dan download pada file tersebut.
- Cara Backup File Database
Masih di CPanel, temukan pada menu file yang bernama Backup Wizard. Klik saja menu tersebut, lantas tekan backup.
Langkah selanjutnya ialah dengan memilih partial backup dan tekan MySQL Databases.
Di sini, muncul sebuah file ditandai dengan warna biru. Cukup tekan saja, dan Anda akan diarahkan untuk proses pengunduhan. Tunggulah beberapa menit hingga file ini bisa diunduh secara sempurna.
Setelah semuanya terunduh, simpanlah pada folder yang sama. Kemudian buat nama backup website. Nantinya, Anda bisa memanfaatkannya ketika terjadi permasalahan dalam situs.
Kesimpulannya, lakukan backup file untuk meminimalkan kehilangan informasi penting dalam situs. Untuk melakukannya, terapkan cara backup website wordpress di atas yang meliputi file content, konfigurasi serta database.