Apakah Anda pasangan yang baru memiliki bayi? Jika iya, maka Anda akan menghadapi aneka kebiasaan dan gejala pada bayi. Salah satu kondisi yang harus Anda pahami adalah Kolik. Kini saatnya untuk mengetahui lebih banyak tentang kolik, gejala dan cara mengatasinya.
Penyebab dan Gejala Kolik Pada Bayi
Secara luas, kolik pada bayi ditandai dengan bayi tiba-tiba menangis dan rewel tanpa sebab yang jelas. Namun kondisi tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebab tanpa diikuti dengan fakta dan hasil penelitian yang akurat.
Anda tidak boleh cemas berlebihan ketika bayi sedang kolik. Penelitan menyatakan, setidaknya ada 50% bayi telah mengalami masalah satu ini. Jadi, Anda tidak sendirian untuk menghadapinya dan ini merupakan sebuah hal yang wajar terjadi.
Adapun penyebab kolik yang sudah disepakati para ahli di antaranya: Sistem pencernaan bayi yang terganggu karena belum siap menerima makanan. Selain itu, adanya riwayat sakit migrain pada sang ibu yang lebih berisiko 2 kali rentan memiliki bayi kolik.
Kepulan asap para perokok yang berhasil dari linkungan sekitar yang dihirup si kecil juga bisa menyebabkan terjadinya gangguan kolik ini. Selain itu, ini juga disebabkan oleh alergi susu formula pada bayi.
Kolik biasanya akan dialami pada bayi dengan usia 3-6 minggu. Masalah ini akan berakhir dengan sendirinya pada saat bayi berusia 3-4 bulan. Ada beberapa gejala kolik yang perlu Anda ketahui, yaitu:
- Bayi menangis lebih dari 3 jam dalam sehari pada pagi atau sore hari.
- Ketika bayi sedang kolik, bayi akan cenderung senang mengepalkan kedua tangannya.
- Kulit wajah berubah warna menjadi lebih memerah dari kondisi normal.
- Bayi akan melengkungkan punggung dan menarik lutut ke area perutnya.
Cara Cepat Mengatasi Kolik
Setelah Anda tahu aneka beberapa gejala kolik yang sering terjadi pada bayi, sekarang ini saatnya mengetahui mengenai cara untuk mengatasi kolik yang bisa dilakukan mandiri dari rumah. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
- Kontrol suhu ruangan
Bayi harus senantias berada di ruang yang hangat dan nyaman. Hindari kondisi dan ruangan yang terlalu panas ataupun dingin. Jauhkan juga dari asap rokok untuk menjaga sirkulasi udara tetap baik.
- Tahu kapan bayi lapar dan kenyang
Perhatikan jam menyusu bayi untuk menghindari kolik karena perut yang kosong. Bayi juga tidak suka perutnya terlalu penuh karena akan sulit bergerak. Jadi pastikan Anda mengetahui takaran yang pas untuk bayi ketika sedang menyusui.
- Lakukan ritual bersendawa
Bayi akan menangis saat perutnya bermasalah. Baik karena lapar, terlalu kenyang atau kembung. Lakukan ritual sendawa bayi tepat setelah menyusui. Segera gendong bayi dan tepuk-tepuk punggung bayi secara perlahan sampai sendawa keluar.
- Perhatikan cara menggendong bayi yang benar
Secara alami bayi suka digendong dengan posisi serupa ketika di dalam perut ibu. Biasakan untuk menempelkan dada bayi ke dada ibu dengan posisi kaki M. Kemudian berikan sentuhan dan elusan halus yang dapat mendorong bayi menjadi lebih tenang.
Kolik sebagai fase yang normal dan proses penyesuaian bayi di luar kandungan. Anda harus tetap tenang dan bijak mengontrol emosi saat bayi sedang kolik. Supaya Anda bisa menikmati proses membesarkan bayi bersama pasangan dengan penuh suka cita. Setelah membaca beberapa penjelasan di atas tentu saja akan membuat Anda sebagai orang tua tidak akan merasa panik lagi pastinya jika si kecil terkena kolik.