Cheung!

Unlocking the Arsenal: Explore Military Technology

Akibat Salah Proses Petik Mangga Saat Masa Panen

Salah satu buah tropis yang paling banyak disukai di Indonesia adalah mangga.  Sebenarnya banyak sekali varian mangga yang ada ,tetapi mangga harum manis masih merajai di pasaran. Mangga ini selain mempunyai aroma yang harum juga rasanya manis. Apalagi jika kita memetik mangga matang langsung dari pohonnya, maka  dipastikan rasanya tidak akan mengecewakan.

Tetapi sekarang hampir jarang sekali melakukan petik mangga matang langsung dari pohon. Kebanyakan para penebas yang ada di daerah membeli mangga dengan sistem tebas. Pohon petani di tebas pada saat masih berbunga. Kemudian pada saat mangga sudah terlihat agak tua, maka mereka langsung memetik mangga sekaligus. Penebas melakukan petik mangga secara serampangan. Mereka mengambil buah mangga tidak peduli mangga yang sudah tua ataupun muda.

Bagaimana Jika Cara Petik Mangga Salah?

Padahal kita tahu bahwa buah mangga terbentuknya tidak bersamaan. Nah tingkat ketuaannya pun tidak sama. Cara memetiknya pun banyak yang salah. Dari tangkai buah mangga akan banyak getah yang keluar. Sehingga mangga banyak dipenuhi getah dan membuat tampilannya tidak cantik.

Akibat Salah Proses Petik Mangga

Itulah sebabnya kebanyakan buah yang ada dipasaran kualitasnya kurang bagus. Karena mangga yang dijual kebanyakan diperam. Pada saat memetik, mangga lalu disortir berdasarkan tingkat grade nya. Setelah disortir, semua mangga lalu dimasukkan ke dalam tong kayu yang diberi alas kertas bekas semen. Sebelum ditutup, mangga tersebut diberi karbit secukupnya lalu dikirim ke pasar. Setelah 2 hari sampai 5 hari Mangga yang sudah diberi karbit itu akan matang dengan sendirinya. Rasanya pun akan berbeda. Mangga yang tua akan terasa manis, sedangkan mangga muda yang diperam masih terasa asam.

Itulah sebabnya, untuk memberikan pelayanan yang baik kepada para konsumen,Paskomnas memberikan edukasi kepada para petani terutama pasca panen.  Edukasi ini diberikan kepada petani mangga yang ada di daerah Karawang dan Sukabumi Selatan. Termasuk pemberian edukasi mengenai teknik petik mangga tanpa getah.

Teknik petik mangga tersebut biasanya diberikan kepada petani muda yang memiliki lahan sendiri. Karena teknik petik mangga akan sulit diterima oleh para penebas karena mereka mengejar waktu.

Jika para petani melakukan teknik petik mangga pasca panen dengan benar, maka para petani akan memperoleh harga yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan menggunakan teknik tebas. Sehingga diharapkan pendapatan petani akan meningkat.

 

Scroll to top