Al Quran merupakan kitab suci yang diturunkan kepada nabi Muhammad. Karena salah satu peristiwa yang penting, maka waktu turunnya kitab suci Al Quran selalu diperingati setiap tahunnya.
Memang masih terdapat beberapa perbedaan pendapat mengenai waktu turunnya Al Quran. Namun banyak yang menyepakati jika Al Quran diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan.
Jika dilihat dari pertama kali saat diturunkan, ternyata bentuk Al Quran tidak seperti sekarang ini. Untuk mengetahui lebih lanjut dengan sejarah turunnya Al Quran, yuk simak ulasan berikut.
Peristiwa Singkat Diturunkannya Al Quran kepada Rasulullah
Al Quran sebenarnya tidak langsung diturunkan kepada nabi Muhammad melainkan menggunakan perantara malaikat Jibril. Sedangkan periode waktunya berlangsung selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari.
Jadi bisa dikatakan jika Al Quran diturunkan secara berangsur angsur. Adapun surat yang pertama kali diturunkan kepada nabi Muhammad adalah Surat Al Alaq.
Di saat itu, Rasulullah berusia 40 tahun sedang berada di dalam Gua Hira. Sedangkan wahyu yang kedua tidak langsung diturunkan melainkan dengan selisih waktu tiga tahun.
Dengan demikian, urutan surat yang saat ini ditemukan dalam Al Quran tidak disusun berdasarkan urutan diturunkannya ayat tersebut. Sedangkan lokasi diturunkannya Al Quran dibagi menjadi dua tempat.
Pertama kali, Al Quran diturunkan di kota Makkah selama kurun waktu tiga belas tahun. Adapun jumlah surat yang diturunkan selama Nabi Muhammad di Kota Makkah adalah 86 surat.
Surat di dalam Al Quran yang diturunkan di Makkah digolongkan dalam surat Makkiyah. Sedangkan kurun waktu diturunkannya Al Quran di Madinah selama sepuluh tahun.
Jumlah surat yang diterima Rasulullah ketika di Madinah sebanyak 28 surat. Semua surat yang diturunkan setelah Rosululloh hijrah ke Madinah digolongkan ke dalam surat Madaniyyah.
Para Ulama bersepakat jika sejarah turunnya Al Quran pertama kali di di Lauhul Mahfudz. Kemudian Malaikat Jibril mengajarkannya kepada Nabi Muhammad.
Selanjutnya Rasulullah terdiam dan mengalami keadaan yang tenang dan khusu’ seperti sedang tertidur. Saat itu seakan beliau berpindah dari alam manusia ke alam malaikat.
Diturunkanny Al Quran membuat Rasulullah memanggil para sahabat untuk menulisnya seperti Zaid bin Tsabit. Hal ini bertujuan untuk menjaganya agar tetap bisa dibaca oleh umat islam.
Al Quran dihafalkan saat pertama kali diturunkan sehingga sampai kepada generasi kita saat ini melalui dua cara. Pertama dihafalkan dalam ingatan dan yang kedua disimpan dalam bentuk lembaran mushaf.
Mengambil Hikmah Diturunkannya Al Quran Dalam Kurun Waktu yang Lama
Dilansir dari salah satu sumber, yaitu Hasana id, memang menyebutkan jika periode disampaikannya kitab suci ini dilakukan secara berangsur angsur. Hal ini bukan tanpa sebab melainkan karena ada banyak hikmah yang bisa diambil.
Karena Al Quran disampaikan selama kurun waktu tertentu bertujuan untuk meneguhkan hati Nabi muhammad dan para sahabat. Sebagaimana diketahui jika dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah kala itu sangat berat.
Beliau harus menerima cemohan, makian hingga ancaman pembunuhan dari kafir Quraisy. Al Quran yang diturunkan secara berangsur angsur menjadi salah satu penguat Rasulullah untuk melewati ujian tersebut.
Tak hanya di Makkah, hikmah mengenai sejarah turunnya Al Quran secara berngsur ansur juga berlaku ketika Rosulloh sudah berada di Madinah. Kala itu, beliau sering dihadapkan pada perang dan kesulitan.
Hikmah yang kedua yaitu sebagai tantangan yang diajukan kepada kaum musyrik. Tidak jarang orang orang musyrik melemahkan keimanan kaum Muslimin dengan melontarkan pertanyaan pertanyaan aneh.
Adanya Al Quran memberikan jawaban sekaligus mukjizat yang tidak bisa ditandingi dengan siapapun. Hal ini sebagaimana peristiwa sayembara yang diadakan kaum kafir Quraisy untuk menandingi Al Quran.
Selain itu, Al Quran yang diturunkan secara berangsur angsur juga memudahkan kaum Muslimin untuk menghafal dan memahaminya. Apalagi setiap ayat Al Quran diturunkan berdasarkan peristiwa yang terjadi.
Menariknya lagi, hikmah diturunkannya Al Quran secara tidak langsung memberikan kemudahan bagi para sahabat untuk menjalankannya. Mengingat kebiasaan yang ada di Arab sudah sangat mengakar.
Salah satu contohnya yaitu hukum khamr yang tidak diharamkan mutlak melainkan secara bertahap. Dengan demikian, ada banyak hikmah yang bisa diambil dari sejarah turunnya Al Quran.
Dengan mengetahui sejarah singkat tentang diturunkannya Al Quran, ada banyak pengetahuan yang diperoleh. Ternyata Al Quran tidak langsung diturunkan kepada Rosulloh melainkan melalui malaikat Jibril.
Al Quran merupakan kitab suci yang menjadi pedoman bagi umat Islam untuk menempuh jalan yang lurus. Oleh sebab itu, sebagai seorang muslim, kita harus lebih banyak Tabbayun.