Lingkungan sekolah biasanya menjadi tempat pertama anak untuk beradaptasi. Disinilah mereka akan mengenal dunianya yang baru. Kemudian bertemu dengan teman sebaya dan berbaur untuk saling memahami. Namun tidak semua anak berani bergaul dan percaya diri, karena beberapa anak justru merasa ketakutan dengan lingkungan sekolahnya. Untuk itu para orang tua perlu cara mengatasi anak takut masuk sekolah. Simak ulasannya berikut ini.
Jangan Biarkan Anak Terus Menutup Diri
- Beri Pengertian Pentingnya Sekolah
Anak usia kecil belum mengerti banyak hal selain dunianya di dalam rumah. Bahkan terkadang mereka ketakutan jika bertemu orang, selain kedua orang tua mereka. Termasuk menjadi hambatan ketika sudah mulai masuk masa sekolah. Hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut sebab bisa membuat si kecil kurang pergaulan. Maka orang tua perlu memberi penjelasan secara hati-hati, mengenai asyiknya sekolah dan segala hal positif tentang sekolah.
- Buat Anak Merasa Nyaman
Bertemu dengan dunia luar memang membuat si kecil tak nyaman, dan mengalami kegelisahan berlebih. Namun orang tua tidak boleh kalah dengan emosional si kecil, karena mau tidak mau ini bagian dari fase hidup mereka. Tugas anda ialah membuatnya nyaman berada di sekolah. Cobalah cara mengatasi anak takut masuk sekolah dengan menunggunya di hari-hari pertama. Lalu perlahan anda kurangi waktunya sampai benar-benar bisa ditinggal.
- Konsultasi dengan Guru
Perlu orang tua sadari bahwa di sekolah, guru adalah orang yang paling dekat dengan murid. Guru yang nantinya akan memantau perkembangan anak di sekolah, dan menilai sejauh mana caranya bersosialisasi. Anda bisa mengadakan sesi konsultasi sekaligus konseling bersama guru. Tujuannya untuk mencari tahu sejauh mana si buah hati tercinta berkembang. Sekaligus mengetahui apa saja yang menjadi kelebihan dan kelemahan si kecil.
- Resposif dengan Trauma Anak
Setiap anak pasti memiliki trauma yang jarang terbaca oleh para orang tua. Hal ini bisa saja terjadi karena kondisi masa lampau, yang membuatnya terbawa gelisah sampai besar. Maka dari itu anda perlu mengamati apa yang berubah dari anak, ketika berhadapan dengan dunia luar. Dengan begitu anda bisa menarik suatu benang merah, yang sekiranya menjadi penyebab trauma dari si kecil.
Setelah itu baru lakukan konseling dengan psikolog anak, dan menjelaskan apa yang menjadi ketakutan sang buah hati. Sehingga anda bisa menemukan solusi dari trauma anak, serta tidak menjadikannya suatu beban. Si kecil pun tidak lagi merasa kesulitan saat beradaptasi dengan lingkungan luar. Serta menemukan jati dirinya ketika mulai berbaur dengan sebayanya.
Dunia sekolah menjadi tempat yang asing bagi si kecil, sebab suasananya mungkin tidak senyaman di rumah. Selain itu tidak semua anak dapat bergaul dengan mudah, dan pandai bersosialisasi dengan lingkungannya. Hal ini karena kondisi mental setiap anak berbeda, tidak boleh disamakan satu sama lainnya. Tugas orang tua hanya memberi dukungan penuh dan memotivasinya tanpa lelah.